Jumat, 07 Februari 2014

Pengertian Kebudayaan

Pengertian Budaya dan Kebudayaan

 

Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.
Sedangkan definisi kebudayaan menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Budiono K, menegaskan bahwa, “menurut antropologi, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar”. Pengertian tersebut berarti pewarisan budaya-budaya leluhur melalui proses pendidikan.
Beberapa pengertian kebudayaan berbeda dengan pengertian di atas, yaitu:
  1. Kebudayaan adalah cara berfikir dan cara merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan sekelompok manusia yang membentuk kesatuan sosial (masyarakat) dalam suatu ruang dan waktu.
  2. Kebudayaan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan kepercayaan seni, moral, hukum, adat serta kemampuan serta kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
  3. Kebudayaan merupakan hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya yaitu masyaraakat yang menghasilkan tekhnologi dan kebudayaan kebendaan yang terabadikan pada keperluan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia yaitu kebijaksanaan yang sangat tinggi di mana aturan kemasyarakatan terwujud oleh kaidah-kaidah dan nilai-nilai sehingga denga rasa itu, manusia mengerti tempatnya sendiri, bisa menilai diri dari segala keadaannya.
Pengertian kebudayaan tersebut mengispirasi penulis untuk menyimpulkan bahwa; akal adalah sumber budaya, apapun yang menjadi sumber pikiran, masuk dalam lingkup kebudayaan. Karena setiap manusia berakal, maka budaya identik dengan manusia dan sekaligus membedakannya dengan makhluk hidup lain. Dengan akal manusia mampu berfikir, yaitu kerja organ sistem syaraf manusia yang berpusat di otak, guna memperoleh ide atau gagasan tentang sesuatu. Dari akal itulah muncul nilai-nilai budaya yang membawa manusia kepada ketinggian peradaban.
Dengan demikian, budaya dan kebudayaan telah ada sejak manusia berpikir, berkreasi dan berkarya sekaligus menunjukkan bagaimana pola berpikir dan interpretasi manusia terhadap lingkungannya. Dalam kebudayaaan terdapat nilai-nilai yang dianut masyarakat setempat dan hal itu memaksa manusia berperilaku sesuai budayanya. Antara kebudayaan satu dengan yang lain terdapat perbedaan dalam menentukan nilai-nilai hidup sebagai tradisi atau adat istiadat yang dihormati. Adat istiadat yang berbeda tersebut, antara satu dengan lainnya tidak bisa dikatakan benar atau salah, karena penilaiannya selalu terikat pada kebudayaan tertentu.
Kebudayaan sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang, begitu pula sebaliknya. Di dalam pengembangan kepribadian diperlukan kebudayaan, dan kebudayaan akan terus berkembang melalui kepribadian tersebut. Sebuah masyarakat yang maju, kekuatan penggeraknya adalah individu-individu yang ada di dalamnya. Tingginya sebuah kebudayaan masyarakat dapat dilihat dari kualitas, karakter dan kemampuan individunya.
Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang saling berkaitan. Manusia dengan kemampuan akalnya membentuk budaya, dan budaya dengan nilai-nilainya menjadi landasan moral dalam kehidupan manusia. Seseorang yang berperilaku sesuai nilai-nilai budaya, khususnya nilai etika dan moral, akan disebut sebagai manusia yang berbudaya. Selanjutnya, perkembangan diri manusia juga tidak dapat lepas dari nilai­nilai budaya yang berlaku.
Kebudayaan dan masyarakatnya memiliki kekuatan yang mampu mengontrol, membentuk dan mencetak individu. Apagi manusia di samping makhluk individu juga sekaligus makhluk sosial, maka perkembangan dan perilaku individu sangat mungkin dipengaruhi oleh kebudayaan. Atau boleh dikatakan, untuk membentuk karakter manusia paling tepat menggunakan pendekatan budaya.

Rabu, 05 Februari 2014

Materi Penjas Kelas IX

PENJASKES KELAS IX

Bab  2 Bulu tangkis dan tenis meja.
B.Permainan tenis meja
  Tenis meja merupakan suatu olah raga yang dimainkan di dalam gedung.Permainan tenis meja dapat dimainkan secara single ataupun double.Tenis meja dimainkan di atas meja dengan ukuran yang telah ditentukan.Untuk dapat bermain dengan baik dan benar maka harus mengetahui dan menguasai teknik-teknik dasar bermain dengan cara yang benar.

1.Teknik Dasar Tenis Meja
      Teknik dasar memegang bed,servis forehand dan backhand  dengan konsisten dan tepat dalam berbagai situasi.cara pembelajaranya sebagai berikut.
A.Cara 1
    Melakukan servis forehand dan backhand lurus bidang service.cara melakukannya sebagai berikut.
1)Dilakukan berpasangan atau kelompok
2)Yang telah melakukan pukulan servis bergerak berpindah tempat.



B.Cara 2
   Melakukan servis forehand dan backhand secara menyilang ke arah kanan dan kiri pada bidang servis.Cara melakukanya sebagai berikut.
1)Dilakukan berpasangan atau kelompok.
2)Yang telah melakukan pukulan servis bergerak berpindah     tempat.
C.Cara 3
   Melakukan servis forehand dan backhand ke sasaran (target).Cara melakukannya sebagai berikut.
1)Dilakukan berpasangan atau kelompok.
2)Yang telah melakukan pukulan servis bergerak berpindah tempat.
2.Teknik dasar memukul
    Teknik memegang bet , pukulan forehand dan backhand dengan konsisten dan tepat dalam berbagai situasi. Cara pembelajaranya sebagai berikut
a.Cara 1
   Melakukan pegangan bet dan pukulan forehand dan backhand arah bola lurus cara melakukanya sebagai berikut.
1)Bola dilambungkan oleh teman.
2)Dilakukan berpasangan atau kelompok
3)Yang telah melakukan pukulan forehand,backhand,dan pelambung bergerak berpindah tempat.
b.Cara 2
    Melakukan pegangan bet dan pukulan forehand dan backhand arah bola menyilang meja. Cara melakukanya sebagai berikut.
1)Bola dilambungkan oleh teman.
2)Dilakukan berpasangan atau kelompok
3)Yang telah melakukan pukulan forehand,backhand,dan pelambung bergerak berpindah tempat.




c.Cara 3
    Melakukan pegangan bet dan pukulan forehand dan backhand,bergerak ke kanan dan kiri arah bola menyilang/lurus.Cara melakukanya sebagai berikut.
1)Bola dilambungkan oleh teman.
2)Dilakukan berpasangan atau kelompok
3)Yang telah melakukan pukulan forehand,backhand,dan pelambung bergerak berpindah tempat.
d.Cara 4
   melakukan pegangan bet dan pukulan forehand serta backhand,bola dipukul dengan teknik servis (forehand/backhand).cara melakukanya sebagai berikut.
1)Bola dilambungkan oleh teman.
2)Dilakukan berpasangan atau kelompok
3)Yang telah melakukan pukulan forehand,backhand,dan pelambung bergerak berpindah tempat.
3. Bermain tenis meja dengan peraturan yang dimodifikasi
    Tujuan dari kegiatan bermain tenis meja yang dimodifikasi,antara sebagai berikut.
a.Untuk menerapkan teknik-teknik dasar yang dipelajarinya
b.Untuk menerapkan teknik dan dan strategi dalam bermain   tenis meja.
c.Agar peserta didik dalam bermain lebih relative dan menggembirakan.
d.Agar peserta didik dapat mengedentifikasi saat yang tepat untuk melakukan penyerangan dan pertahanan.
  Cara pembelajaran untuk bermain tenis meja dengan peraturan yang dimodifikasi.misalnya bermain tenis meja,1 lawan 2 pemain.cara melakukanya sebagi berikut.
a.Pemain  yang berada di posisi 2 orang hanya hanya diperbolehkan memukul dengan teknik pukulan forehand, sedangkan yang berada pada posisi 1 orang diperbolehkan manggunakan pukulan forehand dan backhand.
b.Pemain dianggap kalah apabila banyak bola yang tidak bias dikembalikan atau bola menyangkut net.
c.Permainan dilakukan 5-10 menit
Bab 3 Lari Estafet,Lompat jauh,dan lempar lembing
A.Lari sambung (estafet)
      Lari sambung atau lari estafet merupakan nomor lari dalam cabang olahraga atletik. Lari sambung atu lari estafet adalah lari beregu yang pelarinya secara bersambung (estafet) bergantian membawa tongkat estafet dari garis start sampai dengan finish.Pada nomor ini tiap regu terdiri atas empat atlet.Sebagai nomor beregu diperlukan kerja sama yang baik terutama dalam pemberian dan penerimaan tongkat.Selain kekompakan regu,strategi penempatan pelari dan teknik-teknik lari jarak pendek pada lari sambung juga sangat mempengaruhi kecepatan. Teknik lari estafet, meliputi berikut.
1.teknik memegang tongkat estafet
      Ujung tongkat dipegang denagn tangan kiri atau kanan menurut kebutuahan atau pegangan yang diserahkan enak oleh pelari,sedangkan ujung yang lain dipegang oleh penerima berikutnya.Teknik memegang tongkat estafet dibedakan menjadi berikut ini.




a.Teknik memegang tongkat ketika akan start
1.tongkat dipegang dengan pangkal ibu jari,jari kelingking,dan jari manis sehingga ketoka start,ibu jari dan jari telunjuk menjadi tumpuan berat badan di ats garis start.
2.memegang tongkat dengan pangkal ibu jari dan jari tengah sehingga ketika start ibu jari dan telunjuk menjadi tumpuan berat badan di atas garis start.
b.teknik memegang tongkat ketika akan memberikan tongkat
       teknik ini adalah tongkat dipegang agak ke ujung belakang
2.Teknik lari estafet
      Lari estafet menggunakan start jongkok untuk pelari utama,sedangkan untuk pelari 2,3,dan4 menggunakan start melayang.Lari sambung dalam 1 regu terdapat 4 pelari,terdiri atas pelari pertama yang membawa tongkat estafet dengan tangan kanan,pelari kedua menerima dengan tangan kiri,diberikan kepada pelari ketiga yang menerima dengan tangan kanan,kemudian diberikan ke tangan kiri pelari terakhir.Lari dilakukan di lintasan masing-masing.


3.Teknik Pergantian Tongkat Estafet
a. cara Visual
    cara visual adalah teknik menerima tongkat dengan melihat ke belakang sebelum tongkat berpindah tangan . cara melakukanya sebagai berikut.
1)Tangan yang menerima diluruskan ke belakan dengan telapak tangan menghadap ke atas, keempata jari rapat,dan ibu jari terbuka.
2)Tangan yang menerima tongkat diayunkan ke belakang dengan sikap telapak tangan menghadap ke belakang dan keempat jari terbuka ke arah dalam.
3)Tangan yang menerima tongkat dijulurkan ke belakang serong bawah dengan telapak tangan menghadap ke belakang serong atas dan dan keempat jari rapat menuju luar .sementara itu ibu jari
b.Cara nonfisual
  Cara nonfisual adalah teknik menerima tongkat dengan cara tidak menoleh/melihat ke belakang ketika tongkat berpindah tangan .Cara melakukanya adalah sebagai berikut.
1.Tangan yang menerima tongkat diayun ke belakang atas, telapak tangan menghadap ke atas ,keempat jari rapat ,dan ibu jari terbuka.
2. Tangan yang menerima tongkat diayun ke belakang dengan telapak tangan menghadap ke bawah ,keempat jari rapat,dan ibu jari terbuka.
3.Tangan yang menerima tongkat dijulurkan ke belakang pinggul dengan telapak tangan menghadap ke dalam dan jari-jari agak ditekuk ,sedangkan ibu jari dibuka.

4.Teknik Penempatan Lari Estafet
          Teknik penempatan lari estafet dapat dilakukan dengan pengelompokan sebagai berikut
a.Pelari pertama harus memiliki kemampuan start yang baik dan            berlari pada tikungan secara bai.
b.Pelari kedua memiliki kemampuan berlari yang baik dilintasan lurus.
c.Pelari ketiga memiliki kemampuan berlari yang baikdi tikungan
d.pelari keempat memiliki kemampuan berlari yang baik di lintasan lurus dan pandai memasuki finish
   Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam lari estafet,seperti berikut ini
a.Kesalahan-Kesalahan si penerima yang menghasilkan wissel tidak baik /kurang menguntungkan (bukan disqualified),sebagai berikut.
1)Penerima berangkat terlambat.
2)Penerima berangkat terlalu cepat.
3)Penerima lari tidak dengan kecepatan yang maksimal.
4)Penerima lari terlalu ke kanan.
5)Penerima mengacungkan tangan yang keliru.
6)Penerima mengacungkan tangan yang goyang.
7)Penerima lari dengan menoleh ke kanan /kiri.
8)Penerima lari berbelok-belok,tidak lurus
b.Kesalahan-kesalahan si pemberi yang menghasilkan wissel tidak baik/kurang menguntungkan (bukan disqualified),sebagai berikut.
1)Pelari pertamamencari start dua kali.
2)Pelari melakukan pindah lintasan yang menguntungkan
3)Pelari mengganggu pelari laen,misalnya memotong lintasan lain setelah melakukan wissel
4)Pergantian tongkat yang telah melewati daerah wise.
5)Tongkat jatuh setelah pergantian,dan penerima sudah melewati batas pergantian ,kemudian kembali mengambilnya.
6)Tongkat jatuh ,dan diambilkan oleh orang lain yang bukan regu estafet.
7)Mengganti anggota regu yang pernah lari.
8)Memasuki garis finish tanpa membawa tongkat.
9)Tidak berhasil memasuki garis finish.
B.Lompat jauh gaya berjalan di udara (Walking in The Air)
   Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat selain lompat jangkil,lompat tinggi,dan lompat galah.Tujuan lompat jauh adalah melompatsejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ke titik lain.Caranya dengan berlari secepat-cepatnya ,kemudian menolak,melayang di udara dan mendarat.Gaya berjalan di udara merupakan salah satu gaya di lompat jauh.
1.Teknik awalan
              Awalan dilakukan dengan berlari yang kian lama kian mendekati kecepatan maksimal (sprint),namun masih terkendali untuk melakukan tolakan.Tujuan dari awalan adalah meraih kecepatan maksimal yang terkendali untuk melekukan tolakan yang sekuat-kuatnya.
            Cara melakukan tolakan awalan atau ancang-ancang dalam lompat jauh adalah sebagai berikut.
a.Lari awalan tergantung dari kemampuan masing-masing siswa.
b.Tambah kecepatan lari ancang-ancang sedikit demi sedikit
sebelum bertumpu bertolak.
c.Pinggang diturunkan sedikit pada satu langkah terakhir                                                  awalan
2.Tknik Tumpuan atau Tolakan
Tumpuan atau tolakan dilakukan sebagai tahap pengalihan kaki tolak lepas landas.Tujuannya adalah enghasilkan tolakan sekuat-kuatnya agar dapat mengangkat titik berat badan setinggi-tingginya.
Cara melakukan tumpuan atau tolakan sebagai berikut.
a.Ayunkan paha kaki ke posisi horizontal dan dipertahankan.
b.Luruskan sendi mata kaki,lutut dan pinggang pada waktu melakukan tolakan.
c.Bertolaklah ke depan dank ke atas.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan,antara lain sebagai berikut.
a.Tolakan dilakukan dengan kaki yang terkuat.
b.Terjadi perubahan kecepatan horizontal dan vertikal.